Banyak pemain CD diapit oleh baja dan plastik yang juga mencakup komponen listrik rumah. Port yang digunakan dalam menghubungkan player ke headphone, speaker, radio atau tape deck, dan sistem listrik juga terkandung di luar. Sebuah CD player portabel biasanya dilengkapi dengan sumber listrik sendiri dalam bentuk baterai. Ada 3 bagian utama dalam CD player yang umumnya merangkum fungsi, yaitu:
1. drive motor - disc berputar 200-500 revolusi di menit;
2. lensa - membaca informasi tentang CD, dan
3. Mekanisme pelacakan - lensa bergerak sepanjang jalur spiral.
Sounds membingungkan? Biarkan saya memberikan rincian lebih lanjut. Berbagai informasi yang terkandung dalam CD disimpan dalam apa yang disebut subcode. Jumlah total data seperti lagu, waktu untuk melacak setiap, total CD berjalan waktu dan rincian lain semuanya dipertahankan. Ketika CD player mulai membaca disk Anda, itu benar-benar scan subcode yang pertama. Lalu, motor drive mempercepat atau memperlambat untuk membaca informasi pada tingkat yang konstan. Sistem lensa menafsirkan data menggunakan sinar laser yang dipantulkan kembali ke sensor. Aku tahu apa yang Anda pikirkan saat ini, Anda lebih suka akan mendengarkannya!
Sebuah CD changer adalah salah satu fitur yang membuat CD player lebih populer saat itu. Hal ini dapat terus beberapa CD, yang memungkinkan pengguna untuk memutar semua itu pada suatu waktu. Ini menghilangkan kesulitan mengganti CD berulang-ulang. Ada 3 jenis utama penukaran CD. Jenis yang pertama adalah CD changer cartridge eksternal yang dapat rumah maksimum 12 CD per cartridge. CD player menyiapkan kendaraan sering dilengkapi dengan kartrid eksternal sejak pengemudi dapat dengan mudah beralih di antara ratusan lagu. Tipe kedua adalah cartridge internal yang pada dasarnya berfungsi sebagai CD changer eksternal. Perbedaan utama adalah tidak pernah meninggalkan CD player. Hal ini juga dapat rumah beberapa CD melalui slot tertentu. Jenis terakhir adalah CD changer ban berjalan. Biasanya, sebuah korsel memiliki antara 3 dan 7 CD melalui piring bundar. Mega-disk atau "jukebox" barangkali yang paling terkenal di antara keluarga korsel. Hal ini dapat terus 50-300 disc.
waktu tua yang baik mungkin memiliki masa lalu untuk pemain CD tapi semua orang akan setuju bahwa kemungkinan besar itu sudah dibuat tanda dalam sejarah. CD pemain telah menjadi istilah rumah tangga di seluruh dunia dan untuk orang lain, masih!
Bahan Pembuat
Disc terbuat dari bahan polycarbonate yang dilapisi dengan alumunium karena permukaannya yang reflektif. Informasi dilacak dari CD dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang ditempatkan di dalam optical disc player atau drive unit.
Cara Kerja CD
Laser akan menyinari lapisan pelindung yang bening, ketika motor drive di CD player bekerja memutar disc. Laser itulah yang berfungsi melacak dan menampilkan data, baik dalam bentuk suara, gambar, ataupun data yang direkam di salah satu sisi CD.
Nah sejak itulah, kita mulai akrab dengan CD, baik ketika sedang mendengarkan musik, menonton film, ataupun membuka data lain termasuk aplikasi data komputer. Makanya enggak heran, kalau CD dikenal sebagai produk teknologi yang paling berhasil sepanjang sejarah kehidupan manusia.
Sejarah CD
James T. Russell adalah orang yang pertama kali menemukan CD. Sejak kecil, James dikenal dengan jiwa penemunya. Pada tahun 1937, saat berusia 6 tahun, James membuat remote control untuk kapal perangnya dengan menggunakan kotak makan siangnya. James juga termasuk orang pertama yang menikmati televisi dan keyboard sebagai media masukan data ke komputer. James T. Russell
James seorang penggila musik di masa itu. Dia sangat tidak puas dengan kualitas musik yang dihasilkan keping piringan hitam gramafon (phonograph). Karena penasaran, sampai-sampai James bereksperimen menggunakan duri kaktus sebagai jarum pembaca piringan hitam. James sudah menduga kalau hasil eksperimennya sia-sia. James menginginkan sistem yang akan merekam dan memutar kembali lagi sebuah lagu tanpa harus kontak langsung antarbagiannya. James melihat bahwa cara terbaik untuk itu adalah dengan menggunakan cahaya.
Setelah jungkir balik memeras otak selama beberapa tahun, akhirnya dia menemukan cara menyimpan data dalam piringan sensitif cahaya. Data ini dimodelkan dalam `bit` cahaya yang sangat kecil. Sebuah sinar laser akan membaca struktur bit cahaya ini, kemudian komputer akan mengubah data ini ke dalam sinyal elektronik. Dan untuk pertama kalinya lahirlah compact disc. Kemudian pada tahun 1970, James menerima hak paten.
Pada tahun 1972, Klass Compaan, seorang ahli fisika di Phillips Research bersama temannya, Piet Kramer, berhasil menampilkan model video disc berwarna pertama. Pada waktu itu belum dipublikasikan secara luas karena masih banyak kelemahannya.Piet Kramer
Pada waktu yang hampir bersamaan, Phillips meluncurkan audio CD pertama ke pasaran, namun mengalami masalah pada saat proses menerjemahkan data, sehingga gagal putar. Kemudian pada tahun 1978, Phillips bekerja sama dengan Sony, dan mengembangkan standar baku untuk memproduksi CD. Dua tahun kemudian, Phillips dan Sony berhasil meluncurkan audio digital compact disc dengan standar baku, dan mulai dipasarkan secara resmi di Eropa dan Jepang pada tahun 1982. Baru pada tahun 1983, CD mulai dipasarkan di Amerika Serikat.
Sobat-sobat, siapa yang sangka ya, kalau CD diciptakan dari sebuah kegagalan. Ditemukan oleh James T. Russell, seorang ilmuwan bermodal nekat. Lalu disempurnakan oleh dua raksasa perusahaan elektronik dunia, Phillips dan Sony. Dan kini, CD menjadi salah satu produk teknologi yang paling berhasil di dunia. Wah ... hebat ya, dalam piringan yang mungil itu, bisa menyimpan lagu, film, foto ataupun data lainny
Setelah jungkir balik memeras otak selama beberapa tahun, akhirnya dia menemukan cara menyimpan data dalam piringan sensitif cahaya. Data ini dimodelkan dalam `bit` cahaya yang sangat kecil. Sebuah sinar laser akan membaca struktur bit cahaya ini, kemudian komputer akan mengubah data ini ke dalam sinyal elektronik. Dan untuk pertama kalinya lahirlah compact disc. Kemudian pada tahun 1970, James menerima hak paten.
Pada tahun 1972, Klass Compaan, seorang ahli fisika di Phillips Research bersama temannya, berhasil menampilkan model video disc berwarna pertama. Pada waktu itu belum dipublikasikan secara luas karena masih banyak kelemahannya. Compact Disc
CD atau compact disc adalah sebuah piringan bundar yang terbuat dari logam atau plastik berlapis bahan yang dapat dialiri listrik, sehingga bersifat magnet. CD juga menyimpan data. Data direkam di atasnya, kemudian dibaca dari disk dengan menggunakan kumparan pengonduksi yang dinamakan head. Selama proses pembacaan, head tidak bergerak sama sekali. Sedangkan piringan disk bergerak di bawahnya. CD ini bisa menyimpan 783 MB informasi audio pada salah satu sisinya loh.
Disc terbuat dari bahan polycarbonate yang dilapisi dengan alumunium karena permukaannya yang reflektif. Informasi dilacak dari CD dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang ditempatkan di dalam optical disc player atau drive unit. |
0 komentar:
Posting Komentar